Senin, 29 Oktober 2012

Budaya, Jati Diri Bangsa


           
           Kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta “buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Pendapat lain mengatakan bahwa budaya adalah sebagai suatu perkembangan yang dari kata majemuk budi-daya, yang berarti daya dari budi. Itulah yang membedakan antara budaya dan kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, rasa dan karsa. Sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan karsa tersebut.  

              Di dalam masyarakat kebudayaan sering diartikan sebagai the general body of the arts yang meliputi tradisi, kesenian (seni sastra, seni musik, seni tari, seni pahat, seni rupa) pengetahuan filsafat, adat istiadat, upacara keagamaan, arsitektur, atau bagian-bagian yang indah dari kehidupan manusia. Kebudayaan yang ada ditengah-tengah masyarakat tidak dibangun dalam sehari, seminggu atau setahun melainkan didapat dari proses yang panjang dari pengetahuan, pengalaman, dan pembelajaran terus-menerus yang diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang kita hingga saat ini kebudayaan menjadi harta yang tak ternilai.
              Indonesia adalah negeri yang kaya akan  kebudayaan. Beribu pulau  yang membentang di lautan Indonesia dari Sabang sampai Merauke, didiami oleh kurang lebih dari 300 suku dengan 250 bahasa daerah.  Setiap daerah  mempunyai kebudayaan yang berbeda. Perbedaan itu dapat dilihat dari pola dan gaya hidup masing-masing daerah.. Keanekaragaman inilah yang membangun kebudayaan nasional Indonesia yang disatukan dalam kata sakti Bhineka Tunggal Ika. Kebudayaan  yang seharusnya membuat kita bangga disebut sebagai bangsa Indonesia.
              Kebudayaan yang berbentuk fisik seperti bangunan (rumah adat), kesenian, arsitektur, kesusasteraan dari satu daerah dengan daerah lainnya mungkin terlihat berbeda. Namun dibalik perbedaan itu terdapat kesamaan nilai-nilai dasar yang dianut dan dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia sejak jaman dulu, yaitu kerjasama, musyawarah untuk mufakat, toleransi, mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi, dan masih banyak lagi nilai-nilai luhur lainnya.
 
Dewasa ini, kebudayaan Indonesia semakin terkikis oleh arus globalisasi dan budaya global. Seni dan budaya tradisi semakin terpinggirkan dan digantikan oleh modernisasi di segenap aspek kehidupan. Dapat dikatakan hanya segelintir orang saja yang masih peduli akan kelestarian warisan luhur kebudayaan. Masyarakat, terutama generasi muda lebih menyukai budaya luar daripada budaya asli indonesia yang sebenarnya sangat agung dan sarat akan nilai. Kurangnya pengetahuan dan penghayatan generasi muda tentang kebudayaan mungkin adalah salah satu faktor penyebabnya.  sampai disini kita setuju dengan hal itu. namun hal tersebut bukan sepenuhnya kesalahan masyarakat jika kita melihat para pemimpin negeri ini pun tidak menghargai kebudaayan Indonesia. Pemimpin negeri ini yang seharusnya memberikan contoh yang baik bagi rakyat untuk menjaga dan melestarikan budaya terlalu disibukkan dengan urusan-urusan politik yang tak kunjung selesai. Budaya Indonesia yang luhur dan adihulung dinodai oleh krisis multidimensi yang meruntuhkan seluruh sendi-sendi kehidupan berbudaya yang telah dibangun oleh nenek moyang kita. Korupsi, perselisihan yang disebabkan perbedaan SARA, individualisme, yang saat ini dapat kita lihat dengan jelas mulai dari petinggi-petinggi dari tingkat atas hingga bawah merupakan salah satu tanda pupusnya kebudayaan luhur Indonesia.
Sekarang, pada saat negara lain mengambil kebudayaan kita, kita baru tersadar betapa berharganya  kebudayaan tersebut. Lalu,  ada kalimat yang mengatakan : suatu bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai kebudayaanya. Kebudaayaan adalah jati diri bangsa. Bangsa yang tidak mengenal budayanya adalah bangsa yang tidak mempunyai jati diri. Bangsa yang hanya akan terombang-ambing mengikuti arus globalisasi.
Sebagai generasi muda yang mencintai budaya, kita dapat turut serta dalam pelestarian budaya bangsa mulai dari hal-hal kecil. Beberapa cara yang dapat kita lakukan adalah dengan mempelajari pelajaran seni budaya di sekolah, belajar tari dan lagu tradisional, mempelajari bahasa daerah dan menggunakannya pada saat acara tertentu (berkumpul dengan orang2 sedaerah), membatik, menenun, mengunjungi bangunan-bangunan candi, pura, dan lain-lain. semakin kita mengenal kebudayaan kita, semakin kita akan mencintainya. Kita bangga menjadi bangsa Indonesia yang berbudaya. 


Awalnya tulisan ini aku buat untuk mengikuti salah satu lomba menulis tentang kebudayaan. Namun, karena terlalu sering menunda-nunda penggarapan akhirnya tulisanku belum selesai pada saat deadline, hehehe...( kebiasaan buruk aku tuh)
tulisan ini juga belum selesai sampai aku masukin ke blog ini, jadi ngelanjutinnya sambil berjalannya waktu aja yah, mana tahu dapat inspirasi dari mana kemana pasti aku lanjutin lagi deh.. ^_^
bagi yang sudah baca, tolong kasih saran yahh agar aku bisa belajar lebih banyak dalam menulis.
terimakasih ...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar