Kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta “buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Pendapat lain mengatakan bahwa budaya adalah sebagai suatu perkembangan yang dari kata majemuk budi-daya, yang berarti daya dari budi. Itulah yang membedakan antara budaya dan kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, rasa dan karsa. Sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan karsa tersebut.
Di dalam masyarakat kebudayaan
sering diartikan sebagai the general body
of the arts yang meliputi tradisi, kesenian (seni sastra, seni musik, seni
tari, seni pahat, seni rupa) pengetahuan filsafat, adat istiadat, upacara
keagamaan, arsitektur, atau bagian-bagian yang indah dari kehidupan manusia. Kebudayaan
yang ada ditengah-tengah masyarakat tidak dibangun dalam sehari, seminggu atau
setahun melainkan didapat dari proses yang panjang dari pengetahuan,
pengalaman, dan pembelajaran terus-menerus yang diwariskan secara turun temurun
oleh nenek moyang kita hingga saat ini kebudayaan menjadi harta yang tak
ternilai.
Indonesia adalah negeri yang kaya
akan kebudayaan. Beribu pulau yang membentang di lautan Indonesia dari
Sabang sampai Merauke, didiami oleh kurang lebih dari 300 suku dengan 250
bahasa daerah. Setiap daerah mempunyai kebudayaan yang berbeda. Perbedaan
itu dapat dilihat dari pola dan gaya hidup masing-masing daerah..
Keanekaragaman inilah yang membangun kebudayaan nasional Indonesia yang
disatukan dalam kata sakti Bhineka Tunggal Ika. Kebudayaan yang seharusnya membuat kita bangga disebut
sebagai bangsa Indonesia.
Kebudayaan yang berbentuk fisik
seperti bangunan (rumah adat), kesenian, arsitektur, kesusasteraan dari satu
daerah dengan daerah lainnya mungkin terlihat berbeda. Namun dibalik perbedaan
itu terdapat kesamaan nilai-nilai dasar yang dianut dan dijunjung tinggi oleh
masyarakat Indonesia sejak jaman dulu, yaitu kerjasama, musyawarah untuk
mufakat, toleransi, mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan
pribadi, dan masih banyak lagi nilai-nilai luhur lainnya.
Dewasa ini, kebudayaan Indonesia semakin
terkikis oleh arus globalisasi dan budaya global. Seni dan budaya tradisi
semakin terpinggirkan dan digantikan oleh modernisasi di segenap aspek
kehidupan. Dapat dikatakan hanya segelintir orang saja yang masih peduli akan
kelestarian warisan luhur kebudayaan. Masyarakat, terutama generasi muda lebih
menyukai budaya luar daripada budaya asli indonesia yang sebenarnya sangat
agung dan sarat akan nilai. Kurangnya pengetahuan dan penghayatan generasi muda
tentang kebudayaan mungkin adalah salah satu faktor penyebabnya. sampai disini kita setuju dengan hal itu.
namun hal tersebut bukan sepenuhnya kesalahan masyarakat jika kita melihat para
pemimpin negeri ini pun tidak menghargai kebudaayan Indonesia. Pemimpin negeri
ini yang seharusnya memberikan contoh yang baik bagi rakyat untuk menjaga dan
melestarikan budaya terlalu disibukkan dengan urusan-urusan politik yang tak
kunjung selesai. Budaya Indonesia yang luhur dan adihulung dinodai oleh krisis
multidimensi yang meruntuhkan seluruh sendi-sendi kehidupan berbudaya yang
telah dibangun oleh nenek moyang kita. Korupsi, perselisihan yang disebabkan
perbedaan SARA, individualisme, yang saat ini dapat kita lihat dengan jelas
mulai dari petinggi-petinggi dari tingkat atas hingga bawah merupakan salah
satu tanda pupusnya kebudayaan luhur Indonesia.
Sekarang, pada saat negara lain
mengambil kebudayaan kita, kita baru tersadar betapa berharganya kebudayaan tersebut. Lalu, ada kalimat yang mengatakan : suatu bangsa
yang besar adalah bangsa yang menghargai kebudayaanya. Kebudaayaan adalah jati
diri bangsa. Bangsa yang tidak mengenal budayanya adalah bangsa yang tidak
mempunyai jati diri. Bangsa yang hanya akan terombang-ambing mengikuti arus
globalisasi.
Sebagai generasi muda yang mencintai
budaya, kita dapat turut serta dalam pelestarian budaya bangsa mulai dari
hal-hal kecil. Beberapa cara yang dapat kita lakukan adalah dengan mempelajari pelajaran
seni budaya di sekolah, belajar tari dan lagu tradisional, mempelajari bahasa
daerah dan menggunakannya pada saat acara tertentu (berkumpul dengan orang2
sedaerah), membatik, menenun, mengunjungi bangunan-bangunan candi, pura, dan
lain-lain. semakin kita mengenal kebudayaan kita, semakin kita akan
mencintainya. Kita bangga menjadi bangsa Indonesia yang berbudaya.
Awalnya tulisan ini aku buat untuk
mengikuti salah satu lomba menulis tentang kebudayaan. Namun, karena
terlalu sering menunda-nunda penggarapan akhirnya tulisanku belum
selesai pada saat deadline, hehehe...( kebiasaan buruk aku tuh)
tulisan ini juga belum selesai sampai aku masukin ke blog ini,
jadi ngelanjutinnya sambil berjalannya waktu aja yah, mana tahu dapat
inspirasi dari mana kemana pasti aku lanjutin lagi deh.. ^_^bagi yang sudah baca, tolong kasih saran yahh agar aku bisa belajar lebih banyak dalam menulis.
terimakasih ...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar